top of page

Bagaimana Properti Developer menyikapi saat ekonomi lesu?

Bagaimana Properti Developer menyikapi saat ekonomi lesu? Pepatah kuno mengatakan segala sesuatu yang naik pasti turun. Tapi kalau omzet perusahaan menurun, apakah sang Presdir mau menerima kenyataan? Bahwa ekonomi lesu lalu omzet menurun 30%. Bagaimana dengan profit? Siapa yang mau menanggung rugi? Bayangkan sebuah balon. Bisakah balon mengangkat badan manusia? Ternyata dibuktikan balon yang dijual untuk anak-anak dalam jumlah besar bisa mengangkat badan manusia. Prinsipnya sama dengan balon udara. Udara di atmosfer permukaan bumi cukup besar. Ketika tabung gas dibakar menghasilkan CO2 yang lebih ringan daripada atmosfer bumi otomatis balon naik. Sama dengan ekonomi Indonesia selama 10 tahun diberi gas yang digunakan untuk membakar jadi CO2 sehngga balon naik. Naik. Naik. Omzet sepeda motor naik 20% per tahun. Harga properti naik 25% per tahun. Omzet sozis tinggal lhep naik pesat. Rakyatnya Makmur ekonomi naik. Jokowi bertanya itu gas BBM yang dibakar. Sampai kapan? Lama kelamaan tambang BBM negara juga habis. Kayu di hutan ditebang. Timah di Bangka digali habis. Jadi sekarang balonnya dikurangi gas nya. Alhasil balon turun. Turun. Ekonomi harus dikoreksi dari consumer driven economy / ekonomi didorong oleh konsumerisme menjadi ekonomi yang didorong oleh investasi. Misalnya begini, kenapa harga tanah di Cilincing, di Rengas dengklok di Majalengka di Rangkasbitung harganya tidak naik? Karena tidak ada investor masuk. Kenapa harga tanah di Kapuk, di Rawa buaya di Cisauk di Balaraja di Karawaci harganya naik? Karena investor masuk. Jadi sementara balon ekonomi Indonesia ditiup gas yang dulunya dari subsidi BBM digelontor Rp200 Trilyun rakyat senang. Pengusaha SPBU banjir duit jualan Surat jalan truk tangki solar. Sekarang bubar. Ganti haluan. Balon turun. Turun. Harga tanah di Menteng turun menjadi Rp90 juta. Ini namanya koreksi pasar. Bagaimana manufacturer menyikapi saat ekonomi lesu? Seperti bursa saham, bila harga saham Facebook turun apa yang kita lakukan? Mark Zuckerberg orangnya genius. Jack Ma founder Alibaba orangnya tekun. Facebook dulu mayoritas di PC sekarang Facebook di Android. Dulu orang telepon komunikasi lewat pesawat telepon sekarang lewat Whatsapp milik Facebook. Bila harga saham Facebook turun apa yang kita lakukan? Bila balon Indonesia turun apa yang kita lakukan? Apa sahamnya Facebook kita lepas? Jangan. 1. Bila anda memiliki assets jangan dijual saat harga turun saat ini. Kenapa? Harga assets di Indonesia ini murah. Coba lihat mall Aeon milik Jepang. Plafondnya 4-7 meter. Tinggi sekali. Parkiran lega ada gap antar Mobil. Kenapa? Karena ibarat anda beli tanah murah sekali. Dibanding Tokyo, Seoul, Hong Kong, Singapore apartment paling jelek harganya Rp2 Milyar di Jakarta masih 6x lipat lebih murah. 2. Sekarang pemerintah mau membuka pasar properti Indonesia di atas Rp5 Milyar untuk orang asing. Bagaimana jadinya nanti? Coba anda Cek. Tanah di Lottemart. Cek di Pasar rebo. Meruya. Alam sutra. Di Bandung Soekarno Hatta. Tanahnya minimum 2-3 hektar di tengah kota. Parkirannya saja 2 hektar. Kenapa? Karena harga tanah di Indonesia murah. Pemerintah mau membuka pasar properti Indonesia di atas Rp5 Milyar untuk orang asing. Bagaimana jadinya nanti? Investor masuk persis dulu rawa kelapa gading sekarang jadi superblok. Rawa buaya jadi superblok. Lihat tanah di bandara sebentar jadi superblok.


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
No tags yet.
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page