Khabar Dari Tuhan

Setiap hari saya menulis kolom. Ya menulis tiap hari di media online. Kemampuan saya menulis tergantung dari mood atau istilah bahasa spanyol nya inspirasi. Mood ini sering rusak kalau saya kesal. Sudah banyak orang yang saya "tolong" melalui tulisan saya. Setiap hari saya menjelaskan solusi "uang" secara gratis untuk umum. Yang membaca kebanyakan rakyat umum tetapi termasuk Sahabat saya Presiden direktur dan Owner perusahaan. Kadang saya kesal, mengapa begitu banyak masalah uang di masyarakat tapi Tuhan kok tidak mau memberi sousi? Tiba-tiba bahasa Germannya Ujug-ujug kemarin ada satpam di kompleks datang menangis tersedu-sedu istrinya dan anak bayinya mogok tidak mau balik dari mudik ke kampung. Karena dirinya terjerat hutang rentenir lintah darat sebesar bunga berbunga gali lubang tutup lubang akhirnya membengkak jadi Rp50 juta. Kepala saya pening. Nyut-nyut-nyut persis Iklan panadol. Hmmmmm *** Kemarin saya diskusi dengan Komandan satpam bagaimana solusinya? Pertama, ada pendapat bahwa warga dan perusahaan outsource tidak ingin terlibat masalah Pribadi anggota satpam. Berarti cuek? Kedua, muncul pendapat kenapa dia menceritakan masalahnya kepada warga? Apa tujuannya? Namun berita buruk ini menjadi pecut bagi saya. Setiap hari saya komplain mengapa Tuhan tidak memberi solusi kehidupan? Ternyata saya survey, dari tetangga warga dan satpam permasalahan berbagai macam "Saya hutang Rp4 juta ke Tukang tenda habis hajatan (pernikahan) kemarin sisanya sekarang tinggal Rp2 juta" "Saya mencicil KPR bank sebesar Rp 2 Milyar untuk Rumah saya yang ketiga. Alhasil menunggak cicilan Rp26 juta perbulan. Sudah 2 tahun Rumah saya kok belum laku?" "Saya kerja punya showroom dan properti, ada 100 Mobil Mercy dan BMW kok tiba-tiba penjualan tiarap? Kalau ada rentenir silahkan ping bb" Wah, ternyata "pesan" Tuhan adalah supaya saya lebih peka mendengar permasalahan hidup tetangga dan orang lain. Bahwa solusi jalan hidup adalah dengan membantu solusi bagi orang lain.